REVOLUSI KEMERDEKAAN (1945-1949) tidak belaka merupakan sejarah penting bagi perjalanan Indonesia sebagai sebuah negara. Masa empat tahun yang penuh ketegangan itu juga telah mengubah arah perjalanan hidup banyak orang. Banyak orang hilang dan lebih banyak lagi mereka yang kehilangan orang yang dicintai. Terlebih lagi ketika kehilangan itu tak menyediakan jawaban selain penculikan dan desas-desus. Ketika jawabannya adalah kematian, istri, anak, dan keluarga tidak mendapati jasad dan kuburnya. Revolusi memang selalu tak pernah utuh memberi jawaban.
INILAH yang dialami RA. Soekirah, perempuan dengan 11 anak, istri Oto Iskandar Dinata. Tokoh pergerakan, Ketua Paguyuban Pasundan, anggota BPUPKI/PPKI, pencipta teriakan “Merdeka”, Menteri Negara Kabinet I Republik Indonesia, ini diculik, dibunuh di tengah berbagai ketegangan dan kepentingan banyak pihak dalam menjalankan revolusi.
Menjadi istri Oto menempa kekuatan RA. Soekirah. Masa-masa genting revolusi dilaluinya seorang diri seraya menjaga dan mendidik anak-anaknya. Di mata anak-anaknya, ia selalu tampak tegar. Tetapi di lubuk hatinya yang terdalam, RA. Soekirah terus berharap bahwa suaminya masih hidup. Apalagi sampai berbulan dan bertahun, selain desas-desus, nasib Oto Iskandar Dinata tetap tak ada kejelasan.
Maudy Koesnaedi, Riri Aisyah, Olivia, Chika Zoehra, Habibi, Christoffer Panjaitan.
Produser HAPPY SALMA, YULIA EVINA BHARA, PRADETYA NOVITRI
Sutradara NIA DINATA
Penulis Naskah AHDA IMRAN, NIA DINATA
Asisten Sutradara M. N. QOMARUDDIN
Penata Artistik ISKANDAR LOEDIN
Tim Musik IOANNISA PAPADIMITRIOU, ELDAM KHAMEL, DINDA ANGGUN
Penata Cahaya JADUG BANTRANG
Penata Suara IMAM MAULANA
Penata Multimedia JUAN MAYO WORKS
Penata Kostum NATAYA DARA, SYAKILA AL HADID
Penata Rias YUDIN FAKHRUDIN
Manajer Panggung DANANG APRILIAWAN SYAHPUTRA
Pimpinan Porduksi HAIKAL MUBAROK
Selasa, 12 Desember 2023
Pukul : 20:00 WIB
#Seri Monolog
#Di Tepi Sejarah
#Oto Iskandar Dinata
#Titimangsa
#KawanKawan Media
Disponsori Oleh: